Akan ada tes virus korona baru untuk mengidentifikasi vektor sebelum mereka mengembangkan gejala COVID-19. Tes semacam itu dikembangkan di laboratorium militer AS.
Jurnalis harian Inggris The Guardian mengklaim bahwa para ilmuwan yang bekerja untuk militer AS telah membuat tes baru untuk COVID-19. Ini inovatif karena mendeteksi virus sebelum seseorang mengembangkan penyakit dan sebelum dapat menyebarkan infeksi kepada orang lain.
Menurut para spesialis, ini mungkin merupakan terobosan dalam mendiagnosis orang di seluruh dunia, karena tes darah baru akan dapat mendeteksi keberadaan virus 24 jam setelah infeksi.
Tes pra-gejala
Tes ini dikembangkan oleh agensi Amerika Advanced Research Projects Agency (Darpa) dan akan digunakan untuk diagnosis cepat dalam situasi perang kimia. Tetapi ketika pandemi pecah, para ilmuwan mengubah takdirnya. Saat ini, mereka sedang menunggu persetujuan uji produksi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA).
Kepala kantor teknologi biologis Darpa, Dr. Brad Ringeisen, mengatakan kepada The Guardian bahwa tes tersebut akan mengisi celah diagnostik dan memungkinkan deteksi pra-infeksi virus korona.
Tes tersebut akan meningkatkan kemungkinan mengisolasi penyakit pra-gejala dan menutup rantai penularan. Ini juga dapat secara signifikan mengurangi masa karantina bagi mereka yang terkena infeksi Covid-19, memungkinkan mereka untuk kembali bekerja dalam beberapa hari.