Wanita yang tidur dalam cahaya buatan pada malam hari cenderung mengalami kelebihan berat badan dan obesitas. Hal ini disarankan oleh penelitian yang dilakukan oleh National Institutes of Health (USA) dan diterbitkan dalam jurnal "JAMA Internal Medicine".
Ilmuwan menganalisis data lebih dari 43,7 ribu. wanita berusia 35-47 tahun yang berpartisipasi dalam studi kohort Sister Study tentang faktor risiko kanker payudara dan penyakit lainnya. Para partisipan penelitian tidak menderita kanker atau penyakit kardiovaskular, tidak hamil, tidak bekerja shift, dan tidak tidur di siang hari. Penulis penelitian bertanya kepada mereka apakah mereka tidur dalam gelap di malam hari atau apakah mereka disertai dengan cahaya langsung di dalam atau di luar kamar tidur, misalnya dari lampu jalan atau iklan rambu neon. Para peneliti mencocokkan tanggapan peserta dengan data tinggi, berat badan, lingkar pinggang dan pinggul, serta indeks massa tubuh (BMI) pada awal dan 5 tahun setelah penelitian.
Baca juga: Obesitas - Penyebab, Pengobatan dan Konsekuensinya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidur dengan TV atau lampu artifisial menyala meningkatkan risiko obesitas pada populasi wanita. Sumber dan tingkat cahaya buatan itu penting. Misalnya, tidur di dekat lampu samping tempat tidur kecil atau di dekat lampu jalan tidak terkait dengan penambahan berat badan. Di sisi lain, wanita yang tidur dengan cahaya yang kuat atau TV yang aktif mengalami peningkatan berat badan sebanyak 5 kilogram atau lebih dalam waktu 5 tahun.
Bagi penduduk kota, cahaya pada malam hari (dari lampu jalan, lampu neon, apartemen lain, mobil) adalah hal yang lumrah. Namun, dapat menekan sekresi hormon tidur melatonin dan mengganggu ritme sirkadian alami selama 24 jam. Rekan penulis studi tersebut, Dr. Chandra Jackson menjelaskan bahwa manusia secara genetik beradaptasi dengan sinar matahari pada siang hari dan kegelapan pada malam hari. Paparan cahaya buatan dapat mengubah kadar hormon dan memengaruhi proses biologis yang meningkatkan risiko penyakit seperti obesitas.
Artikel yang direkomendasikan:
Melatonin: Peran dalam Tubuh. Gejala defisiensi melatoninStudi tersebut juga mempertanyakan apakah hasilnya tidak dipengaruhi oleh kurang tidur pada partisipan. Telah lama dikatakan bahwa kurang tidur dikaitkan dengan penambahan berat badan. Hasil penelitian ini tentunya tidak bergantung pada usia, ras, status sosial dan kekayaan dompet, punya atau tidak punya anak, serta jumlah kalori yang dikonsumsi dan aktivitas fisik peserta. Namun, para peneliti mencatat bahwa populasi pria tidak dimasukkan dalam penelitian.
Berdasarkan: PAP, www.esculap.com
PentingPoradnikzdrowie.pl mendukung pengobatan yang aman dan kehidupan bermartabat orang yang menderita obesitas.
Artikel ini tidak mengandung konten apa pun yang mendiskriminasi atau menstigmatisasi orang yang menderita obesitas.