Setiap batang rokok yang Anda isap meningkatkan kadar gula darah Anda, dan kombinasi antara merokok dan diabetes adalah campuran yang mematikan. Mengapa? Anda harus tahu bahwa kadar glukosa darah tinggi meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan kerusakan ginjal.
Menentukan konsentrasi hemoglobin A1c glikosilasi (HbA1c) sangat penting dalam menilai pengendalian diabetes yang tepat. Jika terlalu banyak darah dalam darah, diabetes tidak terkontrol dengan baik dan risiko komplikasi meningkat secara signifikan.
Pengamatan selama bertahun-tahun telah mengkonfirmasi bahwa pada penderita diabetes dan merokok, kadar hemoglobin terglikosilasi lebih tinggi daripada pada pasien yang tidak dibebani dengan kecanduan. Nikotin yang terkandung dalam asap tembakau juga terbukti bertanggung jawab untuk meningkatkan konsentrasi hemoglobin terglikosilasi hingga 30 persen.
Apakah ada hubungan antara merokok dan risiko terkena diabetes II?
Pengamatan para ilmuwan dari Swiss mengkonfirmasi asumsi sebelumnya bahwa ada hubungan antara merokok dan risiko terkena diabetes tipe II. Risiko ini meningkat seiring dengan banyaknya batang rokok yang dihisap. Perokok 44 persen. lebih berisiko dibandingkan non-perokok.
Siapa yang merokok lebih dari 20 batang sehari meningkatkan risikonya hingga lebih dari 60%. Mekanisme yang menjelaskan hubungan antara merokok dan perkembangan penyakit masih belum diketahui. Salah satu hipotesisnya adalah bahwa hal itu berkaitan dengan gaya hidup yang tidak higienis - sedikit olahraga, diet lemak, penyalahgunaan alkohol.